Pengalaman Membuat Script

Setelah selesai UAS, kami akhirnya memiliki waktu untukn mengerjakan script ujian praktik. Awalnya, kelas kami memilih tokoh Nicholas Black Elk, namun ternyata bapak dan ibu guru tidak setuju dengan tokoh yang kami pilih. Akhirnya, kami menggantinya dengan Frans Magniz Suseno. Setelah UAS, kami melanjutkan pembuatan script selama 1 minggu. Selama satu minggu, saya dan para scriptwriter lembur hingga jam 12 malam terus-menerus demi menyelesaikan script uprak kami. Untungnya, kerja keras pasti membuahkan hasil, sehingga lama kelamaan dari hari ke hari script saya pun mulai terbentuk satu per satu secara bertahap. Mulai dari scene 1 hingga scene 12.
Pengalaman membuat script menyadarkan saya bahwa membuat script ternyata tidak mudah dan sulit sekali, saya bersyukut karena script kelas saya akhirnya bisa selesai. Ketika membuat script, saya dan para scriptwriter menggunakan bantuan youtube untuk semakin memahami tentang Romo Magniz. Romo Magniz awalnya sangat tidak familiar untuk kami para generasi muda ini. Namun lama kelamaan, kami semakin paham filosofi dan makna yang bisa diambil dari kisah Romo Magniz. Akhirnya, setelah 6 hari berdiskusi berjam-jam melalui google meet, script pun selesai. Kami segera berkonsultasi dengan Mam Vian dan ternyata script kami dipotong hingga 8 scene saja. Menanggapi hal tersebut, sebagai director saya langsung mengajak teman-teman untuk berdiskusi kembali memendekkan drama saya dan apa yang harus diperbaiki dari segi publikasi, properti, dekorasi, dan lainnya. Saya berharap uprak kelas XII MIPA 4 mendapatkan hasil yang memuaskan.