Chrysilla Goldie XII MIPA 4/09
Eliana Ingrid H. XII MIPA 4/12
Marcel Purnama XII MIPA 4/26
Nicholas Lawrence XII MIPA 4/30
Menjadi Penggerak Perubahan Melalui Hukum
Saya Eliana Ingrid Haryanto. Hukum sudah menjadi landasan hidup saya, yang terus mendorong saya untuk berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih adil. Saat saya menginjak usia 7 tahun, saya pernah bertanya bertanya pada ibu saya, “Kenapa ibu selalu bepergian?” Ibu tersenyum lalu mengusap kepala saya. “Masih banyak perempuan yang tidak mendapatkan keadilan, Ingrid,” katanya. “Mereka tidak bisa sekolah, tidak punya suara, dan sering dianggap tidak penting. Kalau bukan kita yang peduli, maka siapa lagi?”
Perkataan itu terlintas begitu saja di benak saya karena saya belum sepenuhnya memahaminya. Saya tidak bisa membayangkan betapa menyedihkannya orang-orang yang tidak bisa mengenyam pendidikan dan tidak punya suara. Saya hanya tahu bahwa ibu sering pergi ke berbagai tempat, berbincang dengan banyak orang, dan kadang-kadang pulang dengan wajah lelah. Namun, beliau melakukan semua itu demi orang-orang yang tidak mendapatkan hak mereka.
Ayah saya, seorang insinyur sipil, sering bekerja di lapangan dan mengawasi proyek-proyek konstruksi. Meskipun seorang insinyur, ayah mengikuti perkembangan hukum dan politik dengan saksama. Saya ingat suatu malam ketika beliau berbicara dengan ibu saya tentang kasus korupsi besar yang terjadi pada tahun 2014. Ibu saya hanya menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Uang itu bisa digunakan untuk membangun sekolah, membantu wanita yang sedang kesulitan, atau memberi makan anak-anak yang kelaparan.”
Ketika saya berusia 15 tahun, saya mulai memahami mengapa ibu saya begitu gigih memperjuangkan organisasinya, dan mengapa ayah saya selalu serius dalam membahas masalah hukum dan keadilan. Saya menyadari bahwa dunia ini tidak selalu adil, melihat banyaknya peristiwa ketidakadilan yang terjadi di penjuru negeri. Hal tersebut menyatakan bahwa ada banyak orang yang kesempatannya dirampas dengan semena-mena, bukan karena mereka malas tetapi karena sistem yang tidak berpihak pada mereka.
Sejak saat itu, ketertarikan saya pada hukum terus tumbuh, dan saya mulai bertanya-tanya bagaimana sistem tersebut berfungsi, bagaimana hukum dapat ditegakkan dengan benar, dan bagaimana saya dapat berkontribusi dalam mewujudkan perubahan positif. Belajar menjadi sesuatu yang saya tekuni, bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi untuk mereka yang haknya dirampas seperti yang ibu dan ayah selalu perjuangkan. Saya tidak menganggap keadilan terjadi begitu saja, melainkan sesuatu yang perlu diperjuangkan dan saya bersedia berupaya untuk mewujudkannya.
Dalam perjalanan akademik saya di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, saya memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), di mana saya terlatih untuk menganalisis masalah secara logis dan sistematis. Kelebihan untuk menyelesaikan permasalahan kompleks menjadi sesuatu yang lebih sederhana membantu saya menyelesaikan isu-isu hukum dengan lebih baik. Selain itu, saya juga mengasah kemampuan intelektual, kepemimpinan, dan sosial saya yang memotivasi saya untuk menekuni jurusan hukum di Universitas Indonesia.
Sebagai anggota Departemen Pembaharu dan Penggerak di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, saya berkesempatan untuk ikut serta dalam organisasi yang menunjang kesehatan mental ribuan siswa-siswi dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kesempatan ini membawa saya pada berbagai tantangan yang harus saya hadapi, termasuk mampu memberikan solusi yang baik dan dapat diterima dari semua sudut pandang. Terlebih, pengalaman ini membuka mata saya terhadap pentingnya perlindungan hukum dalam isu-isu kesehatan mental, mulai dari hak akses layanan hingga perlindungan dari diskriminasi.
Dalam hal akademis, saya mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah, yang telah membantu saya dalam memahami struktur hukum serta implikasinya dalam kehidupan nyata. Saya mewakili sekolah saya dalam lomba debat hukum UNS 2024, di mana saya harus bersaing ketat dengan 180 peserta berbakat dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan latihan yang intensif dan kerja sama kelompok, kami berhasil meraih juara 3 pada perlombaan debat tersebut. Dengan pemikiran analitis yang mendalam, pengalaman kepemimpinan, dan prestasi bergengsi, saya yakin saya dapat berkontribusi secara signifikan di bidang hukum.
Dengan semangat belajar yang tinggi, pengalaman organisasi yang relevan, serta kepedulian sosial yang mendalam, saya yakin bahwa saya dapat berkembang dan memberikan dampak positif di bidang hukum. Dengan moto hidup “Excellent in Faith and Knowledge” yang saya pegang, saya selalu berusaha untuk menyeimbangkan nilai spiritual dan akademik dalam kehidupan saya. Oleh karena itu, saya sangat berharap untuk mendaftar di Universitas Indonesia dan berpartisipasi dalam karya akademis yang bertujuan untuk meningkatkan tatanan hukum Indonesia.