A. FILOSOFI RONDE / Tang Yuan (汤圆)

Ronde atau dalam bahasa Mandarin disebut tang yuan (汤圆) adalah hidangan bola ketan manis yang telah menjadi simbol penting dalam budaya Tiongkok. Dalam sejarahnya, Tang Yuan ini berasal dari negeri Tiongkok era Dinasti Han. Ada kisah menarik mengenai hidangan ini di negeri asalnya. Pada zaman Dinasti Han, ada seorang pelayan di istana yang bernama Yuan Xiao. Ia sangat merindukan keluarganya tetapi tidak bisa pulang karena tugasnya di istana. Suatu hari, seorang penasihat kaisar mendapat ide untuk mengusulkan perayaan besar-besaran yang melibatkan semua rakyat, termasuk Yuan Xiao. Mereka menyalakan lentera dan membuat hidangan khusus berupa bola ketan yang berisi kacang manis. Kaisar menyukai ide ini, dan Yuan Xiao akhirnya bisa berkumpul dengan keluarganya saat perayaan tersebut.
Pada masa Dinasti Yuan (1271–1368 M), tang yuan mulai berkembang dan menjadi hidangan yang semakin dikenal di kalangan rakyat, bukan hanya di kalangan istana. Saat itu, tang yuan mulai disajikan dalam berbagai variasi, dengan isian yang lebih beragam seperti pasta kacang merah, wijen hitam, dan kacang hijau. Hal ini menandakan bahwa bola ketan ini telah bertransformasi menjadi hidangan yang lebih kompleks dan bisa disesuaikan dengan selera lokal. Salah satu momen yang sangat terkait dengan tang yuan adalah Festival Lampion. Pada Festival ini masyarakat merayakan malam bulan purnama dengan berbagai kegiatan, termasuk menikmati tang yuan bersama keluarga. Seiring berjalannya waktu, makanan ini juga menjadi bagian penting dalam hidangan pernikahan Chinese, di mana keluarga-keluarga Tiongkok mengonsumsinya sebagai simbol kesempurnaan, kesatuan, dan keabadian dalam pernikahan.
Seiring berjalannya waktu, tang yuan berkembang di berbagai daerah dengan variasi isian dan cara penyajian yang berbeda-beda. Di beberapa tempat di China, tang yuan diisi dengan kacang merah yang manis, sedangkan di daerah lain, seperti di Taiwan, tang yuan sering diisi dengan pasta wijen hitam atau bahkan kacang hijau. Beberapa daerah juga menambahkan bahan lain seperti kelapa parut atau air gula yang manis sebagai pelengkap. Selain itu, di berbagai belahan dunia, makanan ini mengalami adaptasi sesuai dengan budaya lokal. Misalnya, di Malaysia dan Singapura, tang yuan sering disajikan dalam kuah gula merah yang manis. Sementara itu, di Indonesia tang yuan kadang diberi isian kacang tanah atau kelapa parut yang lebih tradisional, yang dikenal dengan nama Wedang Ronde.
B. LAMPIRAN HASIL PLATING

